Thursday, July 10, 2025
  • Jambiday
  • Disclaimer
  • Pedoman
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Perlindungan
No Result
View All Result
Bacaan Online Negeri Jambi
  • INTERNASIONAL
  • NASIONAL
  • DAERAH
    • BATANGHARI
    • BUNGO
    • JAMBI
    • KERINCI
    • MERANGIN
    • MUAROJAMBI
    • SAROLANGUN
    • SUNGAIPENUH
    • TANJAB BARAT
    • TANJAB TIMUR
    • TEBO
  • EKBIS
  • KESEHATAN
    • COVID-19
  • KHAZANAH
    • BUDAYA
    • RELIGI
    • SELOKO
  • KRIMINAL
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • ORGANISASI
  • PARLEMEN
  • PEMERINTAHAN
    • PEMKAB
    • PEMKOT
    • PEMPROV
  • PEMILU
    • BAWASLU
    • KPU
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
    • CALEG
    • PARTAI POLITIK
Bacaan Online Negeri Jambi
  • INTERNASIONAL
  • NASIONAL
  • DAERAH
    • BATANGHARI
    • BUNGO
    • JAMBI
    • KERINCI
    • MERANGIN
    • MUAROJAMBI
    • SAROLANGUN
    • SUNGAIPENUH
    • TANJAB BARAT
    • TANJAB TIMUR
    • TEBO
  • EKBIS
  • KESEHATAN
    • COVID-19
  • KHAZANAH
    • BUDAYA
    • RELIGI
    • SELOKO
  • KRIMINAL
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • ORGANISASI
  • PARLEMEN
  • PEMERINTAHAN
    • PEMKAB
    • PEMKOT
    • PEMPROV
  • PEMILU
    • BAWASLU
    • KPU
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
    • CALEG
    • PARTAI POLITIK
No Result
View All Result
Plugin Install : Cart Icon need WooCommerce plugin to be installed.
Bacaan Online Negeri Jambi
No Result
View All Result
Home OPINI

Perubahan Perilaku Pemlih, Antara Pragmatisme dan Kesadaran Politik

by Redaksi
21/07/2024
in OPINI
0
1
VIEWS
PostTweetShareScan

Catatan : Mursyid Sonsang ( Wartawan Senior dan Alumni Lemhannas PPSA 18)


SEBAGIAN orang menyebut pemilihan legislatif 2024 adalah Pemilu paling brutal sepanjang sejarah. Para politisi yang tumbang di Pileg Februari lalu tak sungkan mengumbar kekecewaannya. Mereka wara – wiri di layar kaca atau di Medsos kompak menuding money politik penyebabnya. Mereka tak pula mengelak bahwa praktik lacur itu juga mereka lakukan hanya saja kalah dari sisi kuantitas.

Anggaplah benar bahwa money politik di pileg sebab utama arus besar perubahan komposisi legislatif 2024. Warga sebagai pemilih adalah tokoh antagonisnya. Menerima suap yang seharusnya tabu. Para Caleg yang tumbang adalah korban dan layak mendapat simpati serta rasa iba.

Lalu bagaimana dengan para Caleg terpilih, apa posisi mereka dalam permainan ini? Mau tak mau kita harus mengakui bahwa sementara ini mereka lah para juara. Mereka memahami bagaimana permainan ini dimainkan. Mereka lebih update dengan “harapan” jangka pendek pemilih. Walaupun mungkin untuk jangka penjang mereka tak perlu lagi peduli.

Seorang Caleg yang ikut tersisih di Pileg lalu berpesan pada penerusnya, tak usahlah repot – repot mengejar prestasi atau terlalu serius menyerap dan memperjuangkan aspirasi.

“Bekerjalah biasa – biasa saja, kumpulkan modal sebanyak – banyaknya, nanti di Pemilu berikutnya cuma itu yang bisa menolong,” kata nya sinis.

Ia mengaku menyesal lantaran masih menggunakan standar 2019 untuk kegiatan money politiknya. Semestinya 2024 sudah dua kali lipat dari standar 2019. Akankah di Pilkada serentak 27 November nanti gaya pemilih masih seperti di Pileg? Siapa yang berani bayar tinggi maka ia yang akan dipilih? Atau malah akan ada fenomena baru ? sukar menebak perubahan perilaku pemilih. Tapi dalam setiap moment elektoral mereka kian waktu kian cerdas. Mereka tak lagi mau menyanyikan lagu kecewa saat harapan mereka ditinggal pupus orang yang terpilih. Mereka lebih memilih menjadi ‘pemain’ seperti para peserta elektoral itu. Bahkan mereka mengambil porsi lebih besar, penentu !

Hati – hati wahai para tim sukses. Apapun cerita di setiap Pemilu, faktanya perilaku pemilih terus bergeser tanpa bisa diprediksi. Kejenuhan akibat seringnya moment elektoral boleh jadi penyebab dinamisnya perilaku pemilih itu. Mereka berhenti mengharapkan kualitas Pemilu karena nyatanya tak jua memberi perubahan baik pada kehidupan mereka. Masyarakat cenderung pragmatis untuk kepentingan sesaat yang lebih jelas.

Melihat fenomena Pileg lalu, setidaknya ada empat faktor yang harus dimiliki kontestan. Pertama popularitas, elektabilitas, jaringan dan logistik. Banyak contoh kontestan pemilik popularitas dan elektabilitas tinggi tapi tumbang karena tak memadainya logistik yang digelontorkan. Pun sebaliknya pemilik logistik berlimpah tapi ibarat membuang garam ke laut lantaran tak punya modal popularitas dan elektabilitas.

Bahkan ada yang populer, elektabilitas selalu tertinggi di setiap survey, tercitra pula sebagai orang kaya tapi tetap tak berhasil. Ternyata ia tak punya tim sebagai jaringan yang mumpuni untuk melalukan penetrasi akhir. Semua sumberdayanya tertumpuk tak beredar.

Jadi hati – hati wahai para kontestan Pilkada. Popularitas, elektabilitas bahkan isi tas bukanlah jaminan. Terpenting selain itu adalah jaringan. Tim yang terstruktur hingga TPS. Bagaimana tim itu kemudian diorganisir dengan efektif, membuat upaya pemenangan berjalan efektif pula.

Sebab pada akhirnya saat paling krusial adalah dua menit di bilik suara. Memory mana yang paling berhasil mendorong untuk mencoblos siapa. Di pilkada yang kontestannya lebih sedikit kecenderungan sama – sama melakukan money politik terbuka lebar. Kualitas janji dan program serta intensitas sentuhan atau doktrin tim menjadi faktor terkait yang sangat berpengaruh.(***)

Bacajuga

Jabatan Ganda Polisi Aktif Melanggar Undang-undang dan Cacat Hukum

Apa Itu Ambalat? Landas Kontinen Strategis yang Jadi ‘Join Development’ Indonesia Malaysia 

Sebuah Terima Kasih untuk Perludem: Harapan Baru bagi Penyelenggara Pemilu

MK Putuskan Pemilu Terpisah, KOPIPEDE: Demokrasi Butuh Prinsip, Bukan Sekedar Gonta-Ganti Format

Gaya Public Speaking Pemimpin Dunia: Dari Khamenei, Putin, Xi Jinping hingga Donald Trump, Mana Favoritmu? 

Kedamaian Dunia Tanpa Israel dan Zionis

Tags: mursyid songsang
Previous Post

Waka Komisi III Dewan Batanghari Hadiri Wisuda PSHT

Next Post

Diberangkatkan dari Madinah, Kloter KJT-30 Tutup Fase Pemulangan Jemaah Haji Indonesia 2024

Next Post
Oplus_131072

Diberangkatkan dari Madinah, Kloter KJT-30 Tutup Fase Pemulangan Jemaah Haji Indonesia 2024

DPRD Batanghari Gelar Paripurna Penyampaian Nota KUA-PPAS TA 2025

Pimpin Paripurna, Anita Yasmin Terima Nota Penyampaian KUA-PPAS TA 2025

Anggota Komisi I DPR RI Silaturahmi ke KI Jambi, H Bakri: Lembaga Ini Sangat Dibutuhkan

IJTI Pengda Jambi Edukasi Jurnalistik Personel Damkartan Kota Jambi

Discussion about this post

Iklan

Kalender

July 2025
SMTWTFS
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031 
« Jun    
Bacaan Online Negeri Jambi

© 2021 PT Limo Konco Mandiri - Jalan Kapten Pattimura No 67, Telanaipura. Developed by Ara.

  • Jambiday
  • Disclaimer
  • Pedoman
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Perlindungan

Media Sosial

No Result
View All Result
  • INTERNASIONAL
  • NASIONAL
  • DAERAH
    • BATANGHARI
    • BUNGO
    • JAMBI
    • KERINCI
    • MERANGIN
    • MUAROJAMBI
    • SAROLANGUN
    • SUNGAIPENUH
    • TANJAB BARAT
    • TANJAB TIMUR
    • TEBO
  • EKBIS
  • KESEHATAN
    • COVID-19
  • KHAZANAH
    • BUDAYA
    • RELIGI
    • SELOKO
  • KRIMINAL
  • OLAHRAGA
  • OPINI
  • ORGANISASI
  • PARLEMEN
  • PEMERINTAHAN
    • PEMKAB
    • PEMKOT
    • PEMPROV
  • PEMILU
    • BAWASLU
    • KPU
  • PENDIDIKAN
  • POLITIK
    • CALEG
    • PARTAI POLITIK