Oleh: Bahren Nurdin
“Menurut Dindo?”
Saya yakin pandangan dan pendapat saya tidak lebih baik dari apa yang beliu miliki dengan ilmu dan pengalaman yang sudah sangat mumpuni. Tapi beliau dengan serius mendengarkan dan menanggapi ‘celotehan’ saya. Begitulah Almarhum sangat menghargai pendapat orang lain.
Beliau salah satu tokoh kharismatik yang pernah dimiliki Jambi. Bukan hanya karena jabatan yang diemban, tapi memang beliau memiliki hati yang bersih dan jiwa yang lembut.
Ini terlihat bagaimana beliau menghormati para ulama dan orang tua juga menyayangi para generasi muda. Semua diberi porsi yang sepantasnya.
Banyak momentum yang tidak terekam kamera. Diskusi secara langsung atau melalui telfon terus kami lakukan baik beliau masih menjabat sebagai Kapolda Jambi maupun setelah pensiun. Panjang lebar diskusi kedinasan, selalu saja berakhir dengan cita-cita keakhiratan. Luar biasa.
Saya pernah tanya, “Maju, Bang?”.
Beliau dengan sangat baik menjelaskan beberapa alasan mengapa tidak tertarik mencalonkan diri sebagai Kepala Daerah.
Yang saya rasakan Beliau sangat menikmati masa pensiun dengan berbagai aktivitas kebaikan dan amal jariah. Saya beberapa kali diminta mengisi seminar di pesentren yang beliau dirikan untuk para santri. “Dindo, mereka aset SDM Kito”. Saya jawab “Siap Jenderal..!”
Kini orang tua hebat dan kharismatik itu telah mengadap Sang Khaliq. Husnul khatimah, In sya Allah.
Selamat jalan, Jenderal!!. (***)
Discussion about this post